Senin, 28 Maret 2011

PROSEDUR IRIGASI OKULER

            Irigasi okuler diindikasikan untuk menangani berbagai inflamasi konjungtiva, mempersiapkan pasien untuk pembedahan mata, dan untuk mengangkat sekresi inflamasi. Juga dipergunakan untuk efak antiseptiknya. Irigan yang dipakai bergantung pada kondisi pasien.
A.    Alat irigasi terdiri atas:
1.       botol irigasi berisi larutan oftalmik steril (Blinx, Dacrios)
2.       mangkuk lengkung kecil
3.       sarung tangan
4.       kapas untuk menyerap cairan dan eksresi
5.       dispenser plastik dengan penutup dan label untuk tempat larutan

B.     Prosedur kerja:
1.       Tahap Pra Interaksi
a.       Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
b.       Mencuci tangan
c.        Meletakan alat – alat di dekat pasien dengan benar
2.       Tahap Orientasi
a.       Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
b.       Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakanpada keluarga / klien
c.        Menanyakan kesiapan pasien sebelum kegiatan dilakukan
3.       Tahap Kerja
a.       menjaga privacy
b.       posisikan pasien telentang (supinasi) atau duduk dengan kepala dicondongkan ke belakang dan sedikit miring ke samping
c.        bila pasien diduduk, mangkuk dapat dipegang oleh pasien. Bila pasien berbaring, letakkan mangkuk di dekat pasien sehingga dapat menampung cairan dan sekret.
d.       Perawat berdiri di depan pasien.
e.       Bersihkan kelopak mata dengan teliti untuk mengangkat debu, sekresi, dan keropeng (memegang kelopak dengan ibu jari dan satu jari tangan).
f.         Bilas mata dengan lembut, mengarahkan cairan menjauhi hidung dan kornea.
g.       Keringkan pipi dan mata dengan kapas.
4.       Tahap Terminasi
a.       Melakukan evaluasi tindakan
b.       Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
c.        Berpamitan dengan klien
d.       Membereskan alat – alat dan mencuci tangan
e.       Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

ROSEDUR PEMBERIAN TETES MATA DAN SALEP

A.    Alat-alat
1.      Sarung tangan
2.      Obat tetes mata
3.      Salep mata
4.      Kapas

B.     Prosedur Kerja
1.      Tahap Pra Interaksi
a.       Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
b.      Mencuci tangan
c.       Meletakan alat – alat di dekat pasien dengan benar
2.      Tahap Orientasi
a.       Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
b.      Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakanpada keluarga / klien
c.       Menanyakan kesiapan pasien sebelum kegiatan dilakukan
3.      Tahap Kerja
v  Tetes Mata
a.       Menjaga privacy
b.      Posisikan pasien senyaman mungkin
c.       Minta pasien untuk memandang ke atas
d.      Denga lembut jepit kelopak mata bawah sehingga membentuk kentung berbentuk V
e.       Tanpa menyentuh mata dengan aplikator, teteskan sejumlah obat ke dalam kantung tadi sesuai resep.
f.       Bebaskan kelopak mata
g.      Tekan katum medialis atau punktum dengan tisu untuk mencegah menghisap kelebihan obat yang meleleh
h.      Mintalah pasien untuk menutup kedua mata
i.        Keringkan pipi bila ada obat yang menetes di pipi
v  Salep Mata
a.       Menjaga privacy
b.       Posisikan pasien senyaman mungkin
c.        Mintalah pasien untuk melihat ke atas
d.       Tarik kelopak mata ke bawah agar sedikit membalik
e.       Di mulai dekat katus medius dan bergerak ke arah telinga, oleskan salep sepanjang konjungtiva, berikan hanya sepertiga tengah kelopak mata bawah
f.         Pijat dengan ringan kelopak mata untuk meratakan obat atau minta pasien untuk mengerlingkan matanya.
4.      Tahap Terminasi
a.       Melakukan evaluasi tindakan
b.      Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
c.       Berpamitan dengan klien
d.      Membereskan alat – alat dan mencuci tangan
e.       Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan


IRIGASI TELINGA

IRIGASI TELINGA

PENGERTIAN
Suatu cara untuk membersihkan dan/atau mengeluarkan benda asing dari dalam telinga.

I. INDIKASI
A. Sumbatan serumen
B. Benda asing dalam telinga

A. KONTRA INDIKASI
- Gangguan pada membran timpani
B. KEMUNGKINAN KOMPLIKASI
- Otitis media
- Ruptur pada membran timpani

II. PERALATAN
1. Alat irigasi telinga dengan pengisap
2. Forsep telinga
3. Air { sama dengan suhu tubuh }
4. Bengkok untuk menampung cairan
5. Handuk atau laken untuk menutupi pakaian pasien

III.
CARA KERJA
1. Kumpulkan semua peralatan
2. Identifikasi pasien
3. Jelaskan prosedur tindakan pada pasien
4. Cuci tangan
5. Tutupi pasien dengan handuk atau laken
6. Berikan pasien posisi duduk
7. Tarik aurikel keatas dan ke belakang
8. Arahkan aliran cairan dari bagian atas liang telinga menggunakan spuit balon
9. Keringkan bagian luar telinga setelah irigasi telinga dilakukan

IV. TINDAK LANJUT
1. Kaji keberhasilan irigasi telinga
2. Kaji rasa nyaman pasien
3. Bersihkan peralatan
1. Perhatian
1. Tanggal dan waktu prosedur
2. Tipe dan jumlah cairan
3. Toleransi pasien terhadap prosedur
4.
Karakter cairan yang keluar
5. Instruksi-instruksi yang diperlukan oleh pasien dan/atau keluarga

a. IRIGASI MATA
2. Pengertian
Suatu cara untuk membersihkan dan atau mengeluarkan benda asing dari dalam mata
3. Indikasi
A.Cedera kimiawi pada mata
B.Benda asing dalam mata
C.Inflamasi mata
1) Kontraindikasi
- Luka karena tusukan pada mata

4. Kemungkinan komplikasi
- Kemungkinan terjadi cedera perforasi pada mata bila irigasi dilakukan dengan
tidak hati-hati
- Kontaminasi silang pada mata yang sehat bila terdapat infeksi
- Konjungtiva
a) Peralatan
1. Anestesi topical
2. Cairan irigasi steril dengan kanula
3. Plester katun
4. Kasa
5. Bengkok
6. Handuk atau laken untuk menutupi pakaian pasien
5. Prosedur
1. Kumpulkan peralatan
2. Identifikasi pasien
3. Jelaskan prosedur tindakan pada pasien
4. Cuci tangan
5. Tutupi pasien dengan handuk atau laken
6. Masukan anestesi topical, gunakan retractor desmares untuk membuka mata.
Jika tidak ada , kelopak mata harus ditahan agar tetap terbuka, gunakan kasa
7. Untuk menahan mata tetap terbuka, berikan tekanan pada tulang prominen pada
alis dan pipi, tidak pada bola mata
8. Arahkan jatuhnya aliran irigasi langsung pada diatas bagian yang bulat serta
bagian atas dan bawah fornikes, dari dalam kantus ke arah luar kantus
9. Biasanya digunakan 1 liter cairan dengan cepat untuk cedera mata karena asam
10. Biasanya digunakan 2 liter cairan untuk cedera karena alkali pada mata
11. Keringkan bagian luar dari mata dan daerah sekitarnya setelah melakukan
irigasi
6. Tindak lanjut
1. Periksa efektifitas irigasi, ukur pH fornikus kunjungtiva dengan indicator pH
2. pH normal mata adalah 7,4 dan, bila hasil pengukurannya abnormal, lanjutkan
irigasi
3. Bila pH hasil pengukuran menunjukkan angka yang normal, periksa kembali
setelah 20 menit untuk memastikan bahwa hal ini normal
4. Kaji rasa nyaman pasien
7. Perhatian
1. Tnggal dan waktu prosedur
2. Tipe dan jumlah cairan
3. Toleransi pasien terhadap prosedur
4. Karakter cairan yang keluar, catat setiap benda asing yang keluar
5. Penampakan mata, seperti kemerahan, bengkak, dan reaksi pupil
6. Instruksi-instruksi yang diberikan pada pasien dan/atau keluarga
fernando pulo hutauruk


Tidak ada komentar:

Posting Komentar